Day 3 Japan Trip - Tokyo Disney Sea

Hari ketiga kami menuju Tokyo Disney Sea. Tapi tidak ke Disneyland. Semoga lain kali kesampean ke Disneyland! Cuacanya masih sama, masih hujan. Hiks. Jadi agak repot mesti bawa payung. Dan minusnya adalah tidak bisa bebas main wahananya dan tidak bisa bebas foto - fotonya.
Kami dikasi waktu hingga jam 3 sore. Jam 3 kami harus kembali ke bus untuk melanjutkan perjalanan ke Kawaguchi.

Ketika masuk ke Disneysea, super excited, walopun hujan. Wahana pertama yang dikunjungi, Mermaid Lagoon Theater. Sangat menarik. Cocok untuk anak - anak juga! Setelah itu, kami juga cobain Indiana Jones Adventures (Ini seru banget!) dan Stomp Rider. Supaya ga antri lama, ada tricknya. Kita bisa ambil karcis fast pass (utk beberapa wahana tertentu saja), lalu nanti keluar karcis yang ada jam-nya. Nah kita tinggal kembali sesuai jamnya. Ga perlu antri lagi, Bisa irit waktu. Sambil menunggu, kami ke toko suvenir dan foto - foto. Oh ya ada satu suvenir yang diincar. Popcorn bucket yang limited bentuknya. Ada 7 stall popcorn. Tiap stall beda - beda bentuk. Karena ngincer bucket minnie, kita (tepatnya gue) muter - muter sampe akhirnya dapet. (Telat taunya, belakangan baru tahu sistemnya kayak gitu) kalo emang uda ngincer, pas masuk pertama kali langsung lihat map aja ya biar ga muter - muter.




Karena hujan yang turun terus menerus, jadinya agak terganggu dan wahana yang kami naiki tidak maksimal. Di dalam Disney Sea, ada electric railway (kereta) yang bisa menghemat jalan kaki.






Perjalanan dilanjutkan ke Kawaguchi, daerah kaki Gunung Fuji. Kami bermalam di KORYU HOTEL, yang berseberangan dengan danau. Hawa di sini adem, seperti di puncak gitu dehh. Hotel di sini lebih tradisional. Lantainya beralaskan tatami. (Tatami adalah tikar Jepang yang dibuat dari jerami). Tidurnya pakai kasur tipis. Selimutnya, bahannya mirip sutra, adem, tapi ternyata sangat bisa menghangatkan.






 Makan malam di hotel, kami diharuskan memakai yukata. Lho apa beda yukata dan kimono?

Sebenarnya perbedaannya yukata dan kimono adalah pada fungsinya. Kalau kimono dipakai untuk acara yang lebih formal dan biasanya lebih mahal. Sementara yukata bisa dipakai untuk sehari - hari dan lebih santai.

Makan malamnya tidak berbeda jauh dari menu sebelumnya. Tempura set. Bedanya kali ini benar - benar tradisional, lesehan ala Jepang. hehehe...


Dinner!

Setelahselesai makan malam, di hotel ini  ada fasilitas public bath /onsen. Onsen adalah mata air panas. Jadi di sini airnya benar - benar alami.
Aturannya
 1. onsen pria dan wanita terpisah.
 2. Dan wajib naked di dalam onsen. Hmm,, malu yah walopun sesama cewek.
 3. Badan wajib dibersihkan (menghindari penularan penyakit kali ya).
 4. No Camera

Awalnya menolak untuk mencoba.  Akhirnya kami mutusin mau cobain tapi tunggu tidak ada orang dan bergantian. Saat kami tiba di onsen, ada satu cewek berambut panjang lagi hair dryer rambut, naked! kami jadi risih. Jadi kami menunggu di luar. Konon kabarnya, daerah Kawaguchi cukup horor. Hahaha. Tau dong kalo horor Jepang seremnya kayak apa.

Pintu Onsen


Saat masuk ke dalam, kita melewati area mandi/bilas, baru kemudian ada pintu untuk masuk ke dalam lagi. Ruangan Onsen-nya tidak ada jendela. benar - benar plong ke luar. viewnya hutan - hutan dan gelap. hanya tedengar bunyi kucuran air. Sayang kamera dilarang masuk, Jadi ga bisa fotoin suasananya. Kami bergantian masuk ke bak, tanpa saling melihat. Satu hadap kanan. satu hadap kiri, satu hadap depan. Hahaha. Lucu juga kalo dipikir - pikir. Airnya sangat panas. Berapa yah kira - kira suhunya.  40-50C kali yah. Di dalam sana, 10-15 menit uda kasi efek keringetan, badan merah - merah. Katanya sih bisa menghilangkan pegal - pegal.

Setelah selesai, kami membilas badan di ruang bilas, ala tradisional gitu, dipisah bilik - bilik gitu, per bilik ada kursi pendek (kayak buat nyuci baju), ember bambu dan keran. Jadi mandinya sambil duduk,

Waktunya istirahat. See you next day!




Day 1 - 2 Japan trip (Tokyo City Tour)

Sangat beruntung bisa berkesempatan mengunjungi Negeri Sakura ini. Sayangnya momen berkunjung bukanlah momen yang pas untuk melihat sakura. Paling tidak, gambaran komik-komik Jepang terlihat nyata di mata gue.
Ke Jepang pertama kali, yang harus dipersiapkan adalah : Paspor dan Visa. Pilih - pilih tur, jatuhnya pada My Fun Holidays (satu group dengan Golden Rama). Dikarenakn paspor dikeluarkan di Sumatera, maka harus apply Visa di Medan. Yey, ribet! Untung diatur oleh tur agennya.

Perjalanan yang dipilih adalah paket tur Fun Japan 7H5M. Diinfokan di sana musim panas dan sering hujan. Baiklah, mari mempersiapkan kostum. Tapi berhubung ga punya payung lipat, jadi ga bawa. Nyari jas ujan juga ga ketemu. Yah beli saja la ya di sana. Oh ya kalo uang saku, bawa berapa? Hmm, dikarenakan barang - barang di Jepang mahal, gue memodali diri gue 50.000JPY.


Day 1
Flight dari Jakarta, terminal 2, sore menjelang malam. Transit di Changi Singapore. Dan tiba di Narita Japan keesokan harinya pagi hari. Gue sendiri ngga prepare baju ganti, karena sampe langsung jalan - jalan. Yah ngga apa - apa la ya. Modal cuci muka aja di pesawat. Tenang yang ga bawa sikat gigi, disiapin kok dari SQnya. Ssstt.. ini pengalaman pertama naik SQ. Nyaman bangettt.. Landingnya juga mulusssss...

Day 2
Yeay we are touching down Japan. Kami langsung disambut oleh ibu local guide. Kami memanggilnya Bu/tante Grace. Beliau ini adalah asli orang Indonesia namun sekolah di Jepang dan sampe sekarang menetap di Jepang.  Kota pertama yang kami kelilingi adalah Tokyo. Our first destination adalah Asakusa Kannon Temple. Dan bener aja, pas sampe, hujan turuunnn.. Langsung deh beli payung yang ala - ala gadis Jepang, payung transparan gitu. Harganya 500Yen.  Sekitar 60rban.  Sebelum sampai ke temple, terdapat kios - kios yang menjual oleh - oleh Jepang. Namun jangan tergiur dulu. Masih banyak tempat lain yang bisa kamu jadikan lokasi belanja oleh - oleh. Di depan temple, ada bel yang guedeee banget.

Dari Asakusa Kannon Temple, kami jalan kaki ke tempat makan siang. Restorannya tidak terlalu besar. Malah bisa dibilang sempit untuk rombongan. Langsung dihidangkan tempura set lengkap. Makanan pertama di Jepang, excited!!!

Asakusa Cannon Temple



my very first meal at Tokyo
 Perjalanan dilanjutkan ke Tokyo Tower. Sayangnya ujaannnn.. Ga bisa foto - foto sama towernya. Kami mampir ke sana untuk beli Tokyo Banana. Gue beli titipan temen dan untuk oleh - oleh. Bahkan gue belom pernah nyobain walopun uda sampe ke sana.
Di Tokyo Tower, kamu bisa naik lift, ke atas, tapi harus bayar lagi. Dan ada store yang isinya One Piece semuaaaaa. Cocok untuk penggila anime.

Sayang, karena huja, ga bisa foto dengan towernya

So next stop is Ginza - sama di sini kita juga ujan - ujanan. Ginza adalah satu pusat perbelanjaan. Bukan seperti mall atau gedung tinggi gitu, tapi seperti store di kiri kanan jalan dengan brand brand ternama. Catatan buat sendiri : harus bawa sandal jepit. Susahnya cari sandal jepit di sini. Hasilnya flat shoe gue rusak. Untung di koper masih ada cadangan sepatu lain.

dinner : sukiyaki di restoran lokal

Hari ini kami bermalam di Hotel METROPOLITAN EDMONT Alamatnya di 3 Chome 10 - 8 Lidabashi Chiyoda Tokyo. Hotelnya nyaman dan bersih.

Setelah check in, kami keluar mencari restoran ramen di dekat hotel. Ketemu!!




 See you next day!

Bridesmaid, Bestman, Family Needs, etc

Hi para calon pengantin! Sudah sampe mana persiapan kalian? Lancar - lancar kan? Kalo sekarang ini, kebanyakan pada punya banyak bridesmaid dan bestman. Tapi kalo gue cuma 1pasang aja. Tadinya mau 2 pasang, cuma karena satu dua hal, jadinya cuma 1pasang.

Untuk bridesmaid sendiri, gue pilih my bestie dari SMP. Baju dan make up gue yang siapin. Dan semuanya uda paket dari Bridal. So happy (ga bisa diucapin happynya) to have my bestfriend at my wedding. Sangat merasa terbantu juga dengan adanya bridesmaid.

Untuk hadiah, gue  juga bingung, kalo cuma angpao kyknya kurang wow! Akhirnya  beli package di bodyshop dan didalemnya baru formalitas angpao.

Kalo bestman lebih gampang, dia mau siapin sendiri aja katanya utk jas dllnya. Untuk dasi, kita beli di ITC Mangga Dua. *Lupa nama tokonya di deket Rujak Kolam Medan

Nah untuk family sebenernya gue ga mau terlalu pusing.
Untuk family inti gue, gaun mama sewa di Liza Yuu PIK. Papa, cici, dan adikku disiapin dari Jambi. Untuk baju pemberkatan, mama dan papa beli batik di Batik Keris, kembaran sama papa mama pihak laku. 

Untuk family inti laki gue, mama sama sewa gaun di Liza Yuu. Untuk Papa jahit di Wong Hang. Adiknya beli di zara. 

Untuk foto - fotonya bisa mampir di link ini ya.


Terrarium Workshop with EventPIK and Wakatu

Yeay akhirnya punya kesempatan buat punya vas sukulen yang cool! Ceritanya emang uda ngincer vas - vas kaca yang berbagai bentuk itu. Tapi mahalll yaaa boookk! Then, muncullah suatu kegiatan workshop dari @eventpik (gue juga termasuk tim di sana lho!). Oke, gue daftar ya! Jadilah gue, panitia sekaligus peserta.

Peserta yang mendaftar total 15 orang dipandu oleh 4 orang dari @wakatu_id . Di antara ke-15 peserta ini, ada satu peserta termuda, cuma berusia 6 tahun bernama Levin. Si Levin duduk bersama gue. Ngobrol - ngobrol, ternyata si kecil ini sudah sering bertanam. Keren yak! Di rumahnya sudah ada terrarium yang digantung gitu.



Oh ya, buat yang belum tahu apa itu terrarium, sedikit gue bahas dulu ya.
Terrarium adalah taman mini dalam ruangan dalam wadah kaca. Kelebihan berkebun terrarium ini yang pasti kita nggak butuh area besar, dan perawatannya sangat sederhana. Tanaman yang biasanya ditanam adalah jenis sukulen dan kaktus.

Sukulen dan kaktus dipilih karena ukurannya kecil dan pertumbuhannya sangat lambat. Belum lagi, kaktus cukup toleran terhadap suhu ruang dan keadaan sinar matahari yang terbatas. Yang bingung, gue baca di buku pegangannya, "Kaktus adalah sukulen, tapi sukulen belum tentu kaktus!"
Yang gue tahu, sukulen itu biasanya punya batang/daun yang lebih tebal.

Ada banyak jenis sukulen.



Nah, untuk membuat terrarium, kita butuh :
1. Wadah kaca
2. batu
3. pasir malang
4. media tanam (tanah)
5. tanaman
6. garden tools (sendok dan kuas)
7. pasir hias
8. dries moss (rerumputan yang dikeringkan dan diberi warna)

Yuk kita mulai. Untuk workshop kali ini, setiap peserta mendapatkan wadah kaca berbentuk triangle. Kita dikasi kesempatan memilih 5-6 sukulen dan kaktus yang disiapkan. Pas memilih, kita juga sudah harus mempertimbangkan, nanti mau disusun seperti apa.

1. Step pertama adalah meletakan batu menutupi semua dasar kaca.





2. Mengisi dengan pasir malang hingga ketinggian 1,5cm
3. Dilanjutkan mengisi tanah hingga batas mulut wadah kaca.
4. Mulai menanam. Bagian belakang gue isi dulu dengan pasir hias. baru mulai menanam.
tahap ini adalah tahap paling sulit. Karena kita harus menyusun di dalam wadah yang sempit.

 


5. Finishing, memberi dekorasi batu dan dried moss.

Taraaaa. Jadilah hasil punya DIY Terrarium gue!






Seluruh peserta dan Wakatu Team!